Kesuburan merupakan hal paling penting bagi pasangan yang ingin mempunyai anak, khususnya pada wanita. Wanita dengan kesuburan yang baik memiliki potensi lebih besar untuk cepat mengandung. Sayangnya, ada beberapa mitos dan fakta soal kesuburan wanita yang sering disalahpahami oleh banyak orang. Kondisi ini tentu saja merugikan bagi wanita dalam beberapa hal. Apa saja mitos dan fakta yang dimaksud tersebut? Simak informasi berikut!
Ada beberapa mitos soal kesuburan wanita yang sering disalahpahami, Bunda. Di antaranya:
Banyak yang beranggapan bahwa berat badan tidak memengaruhi kesuburan. Nyatanya, mitos ini tidaklah benar. Melansir dari Best Health Magazine, kurang atau berlebihnya berat badan diketahui dapat menjadi kendala kesuburan wanita. Soal berat badan ini, berdasarkan studi yang dilakukan di Harvard, tidak hanya berpengaruh terhadap kesuburan wanita ,namun juga pria. Berat badan pria juga dapat memengaruhi produksi sperma.
Ya, mungkin Bunda pernah mendengar bahkan mempercayai pendapat ini. Padahal, hal ini hanya mitos, Bunda. Berdasarkan informasi dari ginekolog dari Pacific Centre for Reproductive Medicine in Vancouver, Dr. Jeff Robert, posisi bercinta belum terbukti berhubungan dengan kesuburan wanita. Bila ingin cepat hamil, alih-alih mempedulikan posisi bercainta, sebaiknya pasangan dapat menikmati hubungan seksual yang dilakukan.
Mitos ini cukup aneh, namun tidak sedikit wanita yang percaya. Langkah ini dianggap cukup ampuh dalam memperbesar peluang kehamilan karena sperma diharapkan dapat lebih cepat sampai ke rahim. Namun ternyata, mitos ini sama sekali tidak benar, Bunda. Pria yang mempunyai sperma yang kuat dan sehat tidak akan mempunyai masalah untuk sampai ke rahim. Jadi, langkah ini tidak berdampak pada sampai tidaknya sperma ke rahim wanita.
Tidak hanya mitos soal kesuburan wanita yang sering disalahpahami, namun juga fakta-fakta mengenai hal ini. Berikut beberapa fakta soal kesuburan wanita yang sering disalahpahami:
Kesehatan yang baik tidak selalu berarti wanita mempunyai kesuburan yang baik pula. Seorang wanita mungkin melakukan olahraga yang teratur, menerapkan pola makan sehat, hingga mempunyai tingkat tekanan darah dan kolesterol yang normal. Namun, hal tersebut tidak menjamin ia subur. Faktanya, satu dari sepuluh pasangan usia subur yang sehat dapat mengalami masalah kesuburan. Penyebabnya pun bermacam-macam, dengan faktor terbesar penyebabnya adalah suatu hal yang tidak dapat dikendalikan, termasuk usia.
Ketika pasangan tidak cepat mempunyai anak, umumnya pihak wanita yang akan banyak disalahkan. Padahal, masalah kesuburan tidak hanya dapat terjadi pada wanita, Bunda. Faktanya, pria juga bisa memiliki tingkat kesuburna yang buruk. Bukannya tidak mungkin pula penyebab tidak subur bisa berlipat ganda. Artinya, baik istri maupun suami dua-duanya mempunyai masalah kesuburan yang sering disebut infertilitas faktor campuran.
Tidak sedikit wanita yang beranggapan bahwa berhubungan seksual setiap hari dan saat ovulasi (saat sel telur matang dilepaskan oleh indung telur) dapat meningkatkan peluang kehamilan. Faktanya, hal ini tidak 100% benar. Sperma dapat hidup di saluran reproduksi wanita hingga tiga hari setelah berhubungan seksual. Namun, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah masa subur wanita. Berhubungan seksual dua hari sebelum ovulasi berpeluang besar untuk cepat hamil.
Dengan mengetahui penjelasan mengenai mitos dan fakta soal kesuburan wanita yang sering disalahpahami di atas, semoga Bunda bisa memahami kondisi kesuburan wanita dengan lebih baik, ya. Semoga bermanfaat!
Photo Credit: Pexels
randika
terima kasih konicare